Selasa, 31 Maret 2020

Tentang Hand Sanitizer, Perlukah? | Pandemi Covid-19



Halo teman...masih adakah yang kalap cari hand sanitizer ke sana kemari? ***

Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini hand sanitizer sangat sulit didapat. Kelangkaan akan hand sanitizer di pasaran membuat sebagian besar masyarakat menjadi panik. Apalagi kabar mengenai kasus positif Covid19 yang semakin bertambah. Masyarakat semakin gencar ingin menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan mencari hand sanitizer tersebut.

Akibatnya, muncullah para pelaku UKM dadakan. Promosi produk hand sanitizer berseliweran di beranda facebook. Produsen dan distributor hand sanitizer dadakan dengan gencar mempromosikan produknya secara online. Ajaibnya lagi, produk dijual dengan harga yang tidak masuk akal. Untuk ukuran 30 ml bisa mencapai ratusan ribu, yang harga normalnya hanya sekitar belasan ribu. Sayangnya, tetap saja diperebutkan. Fantastis!

Dan apakah yang terjadi?


Kepanikan semakin menjadi. Gangguan psikis masyarakat terganggu. Ukh, menyedihkan!

Melihat situasi ini, saya pribadi jadi bingung sendiri. Karena sejak awal, bahkan dari sebelum adanya pandemi Covid-19 ini, saya bukan pengguna hand sanitizer. Jadi tidak heran bila saya tidak terganggu bila hand sanitizer kosong dipasaran.

Bahkan, saya sempat ingin menuliskan opini sendiri tentang hand sanitizer di beranda pesbuk. Dikarenakan saya belum mendapat sumber yang valid, saya tunda dulu keinginan itu. Untuk jaga-jaga agar info yang disebar tidak hoax.

Apa, sih, Hand Sanitizer itu?

Seperti yang kita ketahui, hand sanitizer merupakan produk pembersih tangan yang berbasis alkohol, berupa gel atau cairan. Hand sanitizer ini ditujukan untuk membersihkan tangan dari kuman dan virus.

Tapi tahu kah kita kadar alkoholnya minimal berapa persen? Kadar alkohol pada hand sanitizer tidak boleh kurang dari 60%. Jika kurang, maka tidak efektif digunakan. Hand sanitizer dapat mengurangi jumlah mikroba tetapi tidak semua kuman dapat dihilangkan. So, untuk situasi pandemi saat ini, hand sanitizer bukan satu-satunya pilihan, lho ya.

Cara penggunaannya pun harus benar-benar diperhatikan. ‘Ah, yang penting tinggal digosok ke tangan.’ Uupss, bukan ya! Perhatikan jumlah, cara dan waktu yang benar ketika menggunakan hand sanitizer . Seluruh tangan harus digosok dengan tepat sekitar 20-30 detik sebelum cairan kering.

 Kandungan Hand Sanitizer sesuai Rekomendasi WHO


Bahan Dasar Pembuatan Hand Sanitizer


Nah, dalam pembuatan hand sanitizer, jangan lupa tujuan awalnya. Untuk mendapatkan cairan antiseptik, kosentrasi harus tepat. Apabila konsentrasinya tidak sesuai, justru bisa merugikan. Dan dalam pengerjaannya pun disarankan untuk hati-hati agar tidak membahayakan diri sendiri dan sekitar.

Bahan-bahan tersebut tidaklah didapat dengan mudah. Bukan dijual secara bebas. Apalagi jika kita ingin membuat hand sanitizer dalam jumlah banyak. 

Hand Sanitizer Dadakan??


Kaget. 

Dalam sekejap muncullah beragam merk hand sanitizer. Dalam satu bulan berjalan ini. Semenjak kampanye cuci tangan disuarakan untuk pencegahan Covid-19, hand sanitizer seolah menjadi naik daun. Dan jujur saja, beragam merk tersebut masih sangat asing bagi saya. Teman-teman pasti tahu merk hand sanitizer apa saja yang sudah lama ada di pasaran.

Yang menjadi kekhawatiran kita adalah bahan dasar yang digunakan tidak sesuai standar. Ataupun misalnya bahan yang digunakan memang mengikuti standar, apakah kita yakin proses pencampurannya tepat? Sudah sesuai takarankah? Jangan-jangan justru menurunkan konsentrasi alkohol tersebut. Atau, efeknya malah membuat kulit terbakar.  Kalau sudah begini kan, konsumen yang rugi. Mana belinya mahal lagi. Iya toh?

Tapi kok tetap ada yang beli ya? *kadang suka mikir gitu

Yuk, pastikan membeli hand sanitizer yang wajar-sewajarnya, jika memang ingin membelinya. Cek dan ricek apakah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan. Bila di kemasan tertera nomor izin edar, kita bisa mengecek langsung secara online. Kan bisa saja, nomor izin edarnya dibuat sesuka hati.

Penjelasan BPOM tentang Izin Edar Hand Sanitizer

Penjelasan Badan PM Tentang Izin Edar Hand Sanitizer

Sesuai penjelasan dari BPOM, hand sanitizer yang memiliki izin edarlah yang boleh di perjualbelikan. Jadi nih, kalau mau racik hand sanitizer di rumah, cukuplah untuk pemakain sendiri. 

Apalagi, banyaknya pelaku usaha hand sanitizer dadakan yang memasang harga jual sangat tinggi. Padahal jika diniatkan untuk kebaikan, pasti lebih menyenangkan. Bila keuntungan semata yang kita cari, percayalah setiap orang mempunyai rezeki masing-masing. Tentu dengan cara yang baik.

BPOM mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen pintar dengan cara cek KLIK. Yaitu cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa. Jadi, bila sebuah produk tidak memenuhi keempat poin tersebut, apakah yang harus kita lakukan?


Cara Cuci Tangan yang Efektif


Cuci tangan dengan media sabun dan air mengalir justru disarankan lho. Kita tidak perlu khawatir tidak bisa menjaga diri selama pandemi Covid-19. Bukankah saat ini kita memang disarankan untuk #dirumahaja? Tidak terlalu sulit sebenarnya untuk urusan cuci tangan. Iya toh?

Namun beda lagi dengan saya dan teman-teman yang memang diharuskan tetap bekerja. Disaat semua orang diwajibkan #dirumahaja, kami justru harus keluar rumah, berinteraksi dengan beberapa orang. Untung saja, saat ini beberapa toko, bank, atau usaha lainnya sudah menyiapkan tempat cuci tangan di pintu masuk. Ini justru sangat membantu.

Oo ya, kira-kira kapan nih waktu yang tepat menggunakan hand sanitizer? Kamu bisa menggunakan hand sanitizer bila tidak tersedia sabun dan air mengalir, atau saat bepergian. Tapi kalau tangan kamu benar-benar kotor tetapi tidak ada air dan sabun, saran saya, tetap usaha cari dimana tersedia sabun dan air. Masa iya kamu mau cuci tangan pakai hand sanitizer, pasti ngga nyaman kan?

And then...

Perlukah hand sanitizer? Kamu pasti sudah tahu jawabannya. Tetapi gunakanlah yang memang memiliki izin edar, bukan abal-abal. Kecuali kalau kamu sendiri yang meracik.
.
Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan pihak manapun  Saya hanya ingin berbagi. Saya membuat tulisan ini berdasarkan pemahaman dan pengalaman saya di tempat kerja. Mengenai cuci tangan ini sudah kami terapkan setiap hari dan disosialisakan secara continue dari tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) di tempat kerja. Dan sudah disosialisakan ke masyarakat dengan program PHBS (Program Hidup Bersih dan Sehat).


Sumber:
www.cdc.gov
www.covid19.go.id
Permenkes RI no.62 tahun 2017
www.wikipedia.org
WHO Indonesia

4 komentar:

  1. Aku sama sekali nggak kepikiran beli hand sanitizer lebih mbak, tapi memang selalu stok satu aja di rumah, krn kan lagi menyusui, jadi biar hemat waktu gitu nggak perlu ke wastafel cuci tangan... Meskipun nggak punya stok hand sanitizer tapi Alhamdulillah skr di pinggir2 jalan banyak ditemui tempat cuci tangan gratis...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar. Bila ada dua tindakan yang mau dilakukan segera, hand sanitizer boleh kok digunakan. Syukurlah, sekarang banyak yang sediakan wadah untuk cuci tangan yaaaa

      Hapus
  2. aku juag beli secukupnya saja, kasihan yang lain kalau butuh, karena sekaarng stay at home, ya cuci tangan enak pakai sabun cair

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul banget mba, beli secukupnya saja, biar bisa berbagi dengan yang lain...

      Hapus

Halo teman...masih adakah yang kalap cari hand sanitizer ke sana kemari? *** Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini hand sani...