![]() |
Halo teman...masih
adakah yang kalap cari hand sanitizer ke sana kemari? ***
Seperti yang kita
ketahui, akhir-akhir ini hand sanitizer sangat sulit didapat. Kelangkaan akan
hand sanitizer di pasaran membuat sebagian besar masyarakat menjadi panik. Apalagi
kabar mengenai kasus positif Covid19 yang semakin bertambah. Masyarakat semakin
gencar ingin menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan mencari hand
sanitizer tersebut.
Akibatnya, muncullah
para pelaku UKM dadakan. Promosi produk hand sanitizer berseliweran di beranda
facebook. Produsen dan distributor hand sanitizer dadakan dengan gencar mempromosikan
produknya secara online. Ajaibnya lagi, produk dijual dengan harga yang tidak
masuk akal. Untuk ukuran 30 ml bisa mencapai ratusan ribu, yang harga normalnya
hanya sekitar belasan ribu. Sayangnya, tetap saja diperebutkan. Fantastis!
Kepanikan semakin
menjadi. Gangguan psikis masyarakat terganggu. Ukh, menyedihkan!
Melihat situasi ini,
saya pribadi jadi bingung sendiri. Karena sejak awal, bahkan dari sebelum
adanya pandemi Covid-19 ini, saya bukan pengguna hand sanitizer. Jadi tidak
heran bila saya tidak terganggu bila hand sanitizer kosong dipasaran.
Bahkan, saya sempat
ingin menuliskan opini sendiri tentang hand sanitizer di beranda pesbuk. Dikarenakan saya belum mendapat sumber yang valid, saya tunda dulu keinginan itu.
Untuk jaga-jaga agar info yang disebar tidak hoax.
Apa, sih, Hand Sanitizer itu?
Seperti yang kita
ketahui, hand sanitizer merupakan produk pembersih tangan yang berbasis alkohol,
berupa gel atau cairan. Hand sanitizer ini ditujukan untuk membersihkan tangan
dari kuman dan virus.
Tapi tahu kah kita kadar alkoholnya minimal berapa persen? Kadar alkohol pada hand sanitizer tidak boleh
kurang dari 60%. Jika kurang, maka tidak efektif digunakan. Hand sanitizer dapat
mengurangi jumlah mikroba tetapi tidak semua kuman dapat dihilangkan. So, untuk situasi pandemi saat ini, hand
sanitizer bukan satu-satunya pilihan, lho ya.
Cara penggunaannya pun
harus benar-benar diperhatikan. ‘Ah, yang penting tinggal digosok ke tangan.’ Uupss,
bukan ya! Perhatikan jumlah, cara dan waktu yang benar ketika menggunakan hand
sanitizer . Seluruh tangan harus digosok dengan tepat sekitar 20-30 detik
sebelum cairan kering.
Kandungan Hand Sanitizer sesuai Rekomendasi WHO
![]() |
Bahan Dasar Pembuatan Hand Sanitizer |
Nah, dalam pembuatan
hand sanitizer, jangan lupa tujuan awalnya. Untuk mendapatkan cairan
antiseptik, kosentrasi harus tepat. Apabila konsentrasinya tidak sesuai, justru
bisa merugikan. Dan dalam pengerjaannya pun disarankan untuk hati-hati agar
tidak membahayakan diri sendiri dan sekitar.
Bahan-bahan tersebut tidaklah didapat dengan mudah. Bukan dijual secara bebas. Apalagi jika kita ingin membuat hand sanitizer dalam jumlah banyak.
Hand Sanitizer Dadakan??
Kaget.
Dalam sekejap muncullah beragam merk hand sanitizer. Dalam satu bulan berjalan ini. Semenjak kampanye cuci
tangan disuarakan untuk pencegahan Covid-19, hand sanitizer seolah menjadi naik
daun. Dan jujur saja, beragam merk tersebut masih sangat asing bagi saya. Teman-teman pasti tahu merk hand sanitizer apa
saja yang sudah lama ada di pasaran.
Yang menjadi
kekhawatiran kita adalah bahan dasar yang digunakan tidak sesuai standar.
Ataupun misalnya bahan yang digunakan memang mengikuti standar, apakah kita
yakin proses pencampurannya tepat? Sudah sesuai takarankah? Jangan-jangan justru
menurunkan konsentrasi alkohol tersebut. Atau, efeknya malah membuat kulit terbakar. Kalau sudah begini kan, konsumen yang rugi.
Mana belinya mahal lagi. Iya toh?
Tapi kok tetap ada yang
beli ya? *kadang suka mikir gitu
Yuk, pastikan membeli
hand sanitizer yang wajar-sewajarnya, jika memang ingin membelinya. Cek dan
ricek apakah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan. Bila di kemasan
tertera nomor izin edar, kita bisa mengecek langsung secara online. Kan bisa saja, nomor izin edarnya dibuat sesuka hati.
Penjelasan BPOM tentang Izin Edar Hand Sanitizer
![]() |
Penjelasan Badan PM Tentang Izin Edar Hand Sanitizer |
Sesuai penjelasan dari
BPOM, hand sanitizer yang memiliki izin edarlah yang boleh di perjualbelikan.
Jadi nih, kalau mau racik hand sanitizer di rumah, cukuplah untuk pemakain
sendiri.
Apalagi, banyaknya pelaku
usaha hand sanitizer dadakan yang memasang harga jual sangat tinggi. Padahal
jika diniatkan untuk kebaikan, pasti lebih menyenangkan. Bila keuntungan semata
yang kita cari, percayalah setiap orang mempunyai rezeki masing-masing. Tentu
dengan cara yang baik.
BPOM mengajak
masyarakat untuk menjadi konsumen pintar dengan cara cek KLIK. Yaitu cek
kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa. Jadi, bila sebuah produk tidak
memenuhi keempat poin tersebut, apakah yang harus kita lakukan?
Cara Cuci Tangan yang Efektif
Cuci tangan dengan
media sabun dan air mengalir justru disarankan lho. Kita tidak perlu khawatir
tidak bisa menjaga diri selama pandemi Covid-19. Bukankah saat ini
kita memang disarankan untuk #dirumahaja? Tidak terlalu sulit sebenarnya untuk
urusan cuci tangan. Iya toh?
Namun beda lagi dengan saya dan teman-teman yang memang diharuskan tetap bekerja. Disaat semua orang diwajibkan
#dirumahaja, kami justru harus keluar rumah, berinteraksi dengan beberapa
orang. Untung saja, saat ini beberapa toko, bank, atau usaha lainnya sudah
menyiapkan tempat cuci tangan di pintu masuk. Ini justru sangat membantu.
Oo ya, kira-kira kapan
nih waktu yang tepat menggunakan hand sanitizer? Kamu bisa menggunakan hand
sanitizer bila tidak tersedia sabun dan air mengalir, atau saat bepergian. Tapi
kalau tangan kamu benar-benar kotor tetapi tidak ada air dan sabun, saran saya,
tetap usaha cari dimana tersedia sabun dan air. Masa iya kamu mau cuci tangan
pakai hand sanitizer, pasti ngga nyaman kan?
And then...
Perlukah hand
sanitizer? Kamu pasti sudah tahu jawabannya. Tetapi gunakanlah yang memang
memiliki izin edar, bukan abal-abal. Kecuali kalau kamu sendiri yang meracik.
.
Tulisan ini tidak
bermaksud menyudutkan pihak manapun Saya
hanya ingin berbagi. Saya membuat tulisan ini berdasarkan pemahaman dan
pengalaman saya di tempat kerja. Mengenai cuci tangan ini sudah kami terapkan setiap
hari dan disosialisakan secara continue dari tim PPI (Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi) di tempat kerja. Dan sudah disosialisakan ke masyarakat
dengan program PHBS (Program Hidup Bersih dan Sehat).
Sumber:
www.cdc.gov
www.cdc.gov
www.covid19.go.id
Permenkes RI no.62
tahun 2017
www.wikipedia.org
WHO Indonesia
Aku sama sekali nggak kepikiran beli hand sanitizer lebih mbak, tapi memang selalu stok satu aja di rumah, krn kan lagi menyusui, jadi biar hemat waktu gitu nggak perlu ke wastafel cuci tangan... Meskipun nggak punya stok hand sanitizer tapi Alhamdulillah skr di pinggir2 jalan banyak ditemui tempat cuci tangan gratis...
BalasHapusIya benar. Bila ada dua tindakan yang mau dilakukan segera, hand sanitizer boleh kok digunakan. Syukurlah, sekarang banyak yang sediakan wadah untuk cuci tangan yaaaa
Hapusaku juag beli secukupnya saja, kasihan yang lain kalau butuh, karena sekaarng stay at home, ya cuci tangan enak pakai sabun cair
BalasHapusbetul banget mba, beli secukupnya saja, biar bisa berbagi dengan yang lain...
Hapus