Hai teman, pasti penasaran kan, gimana sih cara menyelesaikan 100 soal SKD pada seleksi CPNS 2018 lalu? Sejak awal kelulusan sampai sekarang, saya menerima banyak sekali pertanyaan seputar tips agar lulus passing grade. Menurut saya, hal ini sangat wajar. Belajar dari pengalaman orang lain bisa memberi inspirasi buat kita. Mungkin ada hal-hal yang memang tidak kita lakukan. Atau bisa jadi, setelah mendengar pengalaman orang lain, kita justru menemukan cara sendiri, versi-nya kita, lebih dari apa yang orang lain telah lakukan.
Sejujurnya, tidak ada tips yang spesial atau istimewa. Semua yang saya lakukan, pasti teman-teman sudah lakukan juga. Namun, karena judulnya bercerita tentang 'pengalaman', maka saya akan menceritakan apa dan bagaimana langkah yang saya lakukan saat itu.
Sejujurnya, tidak ada tips yang spesial atau istimewa. Semua yang saya lakukan, pasti teman-teman sudah lakukan juga. Namun, karena judulnya bercerita tentang 'pengalaman', maka saya akan menceritakan apa dan bagaimana langkah yang saya lakukan saat itu.
Tulisan ini sudah saya rencanakan sejak awal. Walaupun baru sekarang terealisasi. Tujuan saya yaitu sebagai pengingat untuk diri sendiri, dan berbagi untuk teman-teman yang membutuhkan informasi ini.
Kita pasti masih ingat, tahun 2018 lalu peserta seleksi CPNS banyak yang tidak lulus passing grade. Hal ini terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia, lho! Bahkan, ada yang hanya lulus 2 orang dari ribuan peserta lainnya. Dan ini sangat tidak memuaskan, mengingat dana yang dikeluarkan untuk pelaksanaan seleksi bukan dalam jumlah yang sedikit, tetapi yang lulus passing grade justru jauh dari yang diharapkan.
Seperti di daerah saya, yang lulus passing grade hanya 1,5%. Yaitu hanya 42 orang dari 2749 peserta yang mengikuti tes. Sementara formasi yang tersedia ada 197. Dan ini sangat jauh dari perkiraan.
Beberapa orang banyak yang komplen akan hal ini. Ada yang mengatakan soalnya sangat sulit. Ada pula yang mengatakan waktunya tidak cukup. Untuk mengerjakan 100 soal, waktu yang diberikan hanya 90 menit. Adapula yang mengatakan soalnya terlalu panjang, sehingga waktu untuk membaca soal jadi lebih banyak.
Dan disisi lain, ada yang total nilainya melebihi standar. Dari total nilai kumulatif minimal 298, ada yang mencapai nilai 350 keatas tetapi tidak lulus passing grade. Bila kita jabarkan lagi, mereka justru kalah di pembagian 3 subtest SKD yang di tetapkan. Jadi, walaupun nilai kumulatif tinggi, namun satu aspek saja tidak lulus passing grade, maka dinyatakan tidak lulus.
![]() |
Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2018 |
Tetapkan Strategi dalam
Mengerjakan Soal
Untuk bisa menembus nilai ambang batas (passing grade), kita wajib
mengatur strategi. Percayalah teman, jika kita hanya belajar materi saja, itu
tidak cukup. Kecuali jika sistem passing grade ditiadakan, yang diambil adalah
nilai tertinggi saja, maka kita tidak perlu pusing lagi.
Sehari sebelum jadwal ujian, saya survei lokasi dan situasi. Rasa
penasaran membuat saya melangkah ke lokasi ujian. Saat itu saya ingin sekali
mengetahui gambaran kelulusan dari peserta sebelumnya. Nah, saat berada
di lokasi, saya justru melihat wajah-wajah yang penuh kekecewaan dari
teman-teman yang telah mengikuti ujian. Tanpa pikir panjang, saya pun mengikuti
obrolan orang-orang yang berada di kerumunan, dan terlebih yang berada di depan
papan pengumuman yang mencantumkan nilai-nilai peserta tersebut.
Kesimpulan yang saya dapati saat itu adalah:
- Waktu mengerjakan soal tidak cukup. Tanpa disadari waktu sudah habis saat mereka
masih berkutat dengan soal.
- Banyak yang mendapat nilai TKP sangat rendah. Penyebabnya bisa
karena waktu yang tidak cukup tadi, berhubung soal TKP berada pada urutan
paling akhir. Selain itu, pilihan jawaban pada soal TKP memiliki kesamaan
sehingga sulit menentukan pilihan.
- Soal terlalu panjang.
- Soal yang keluar tidak ada di buku
- Nilai pada tiap subtest tidak seimbang. Ada yang terlalu tinggi
dan ada yang terlalu rendah. Misalnya, TWK mencapai nilai 130, tetapi TIU 50, TKP 150. Walaupun total nilai 330, tetap tidak lulus.
(untuk saat ini yang saya ingat itu saja, nanti kalau ada tambahan
akan saya update lagi ya)
Dan….
Bagaimana reaksi saya saat itu? Saya gregetan, nervous, tremor,
semuamuanya.
Yes, semakin mencari tau keadaan di lokasi ujian, malah membuat
pikiran saya tidak tenang. Tetapi sebaliknya, jika saya tidak berada di sana
sebelum ujian, justru membuat saya lebih santai dan ... tidak tenang juga. Benar kan? Tambah penasaran, dong.
Nah, dari kesimpulan yang saya dapati itu, saya memutuskan :
- Membuat manajemen waktu dalam mengerjakan soal.
- Mengerjakan soal TKP terlebih dahulu.
- Lakukan teknik baca cepat dan fokus! Walaupun soalnya panjang
yang penting bisa memahami intinya.
- Soal yang keluar tidak ada di buku? Saya mikirnya begini, kalau bentuk soal di copy paste, yang pas-pas banget dengan di buku, pastilah sedikit kemungkinannya
akan muncul lagi. Jadi saran saya, ya tetap banyak berlatih soal saja.
- Usahakan nilai dari ketiga subtest sama tingginya agar
lulus passing grade.
Manajemen Waktu dalam Mengerjakan Soal TWK, TIU, TKP
Untuk manajemen waktu ini saya juga sudah persiapkan jauh-jauh
hari. Bagaimana caranya?
Mungkin sebagian orang menetapkan waktu pengerjaan soal dengan
cara 90 menit dibagi 100 soal. Hasilnya, 0.9 menit atau 54 detik untuk
menyelesaikan satu soal saja. Ketika ujian dimulai, soal yang muncul pertama sekali adalah soal nomor 1. Nah, kebanyakan langsung mengerjakan soal nomor 1 tersebut, dan nomor berikutnya secara berurutan. Dengan target waktu 54 detik harus loncat ke nomor selanjutnya.
Sementara yang saya lakukan adalah membagi 3 subtest SKD tersebut terlebih dahulu.
TWK dikerjakan dalam waktu 20 menit, TIU 30 menit, dan TKP 20 menit. Sisa waktu
20 menit, dimana masing-masing sub test tersebut mendapat tambahan waktu 5
menit, dan sisanya yang 5 menit lagi untuk mengecek kembali atau menyelesikan
soal yang sulit. Jadi pas, total 90 menit keseluruhan.
Pada pelaksanaannya, ternyata saya membutuhkan waktu lebih dari
yang sudah ditentukan diawal.
Ketika ujian dimulai, saya langsung mengerjakan soal nomor 66 (soal TKP no.66-100). Jadi, dilayarkan sudah ada timernya, dengan hitungan
mundur. Berarti di sisa waktu 70 menit ( 90 menit dikurang 20 menit) saya harus
selesai untuk soal test TKP. Pastikan ke diri sendiri, wajib selesai. Ternyata, di
sisa waktu 70 menit tersebut, soal TKP belum selesai. Maka saya ambil tambahan
waktu 5 menit lagi, di sisa waktu 65 menit soal TKP wajib kelar. Dan, akhirnya
selesai.
Setelah itu saya lanjut ke soal TWK (no.1-35). Sisa waktu 65 menit
dikurangi 20 menit, berarti di sisa waktu 45 menit, soal TWK wajib selesai. Dan
lagi, saya tidak berhasil. Saya membutuhkan tambahan waktu 5 menit lagi.
Berarti, target di hitungan 40 menit harus selesai. Ternyata, masih ada
beberapa soal yang belum saya selesaikan. Dan saya tidak mau ambil pusing, saya
pastikan 15 soal sudah dijawab dengan benar.
Lalu saya lanjut ke soal TIU.
Mengapa TIU terakhir? Karena kita harus berpikir lebih lagi.
Waktu yang tersisa tinggal 40 menit lagi, saya mengerjakan soal TIU (no.36-65)
dalam target waktu 30 menit. Dan ternyata saya butuh tambahan waktu lagi. Dan
saya pastikan 16 soal telah dijawab dengan benar.
Nah, di sisa waktu 5 menit terakhir saya gunakan untuk menyelesaikan soal yang lebih rumit. Di menit tersebut saya terjebak dengan soal TIU
yang hitungan. Dan entah kenapa, kemarin itu saya tidak bisa mendapat jawabannya.
Soal terakhir yang saya kerjakan yaitu, soal campuran kalibataku (kali, bagi, tambah, kurang). Dimana soal campuran ini terdiri dari bilangan bulat, pecahan, desimal, dan kuadrat. Saya sudah mendapat hasil akhir, tetapi di obsennya tidak ada. Jadi sampai saya ulangi terus mengerjakannya, hingga waktu habis. Sampai layar tertutup dari system
dan yang keluar adalah hasil nilai saya. Sebelum waktu habis, terlebih dahulu saya sudah memilih jawaban yang mendekati, jadi tidak dibiarkan kosong.

Penggunaan waktu dalam menyelesaikan soal SKD CPNS 2018
Duh, kayaknya ribet ya? Tenang, tidak sulit kok untuk mengatur waktunya. Kita bermain hitung cepat saja, gak sampai 1 detik. Sambil dilatih mulai
sekarang, biar terbiasa. Iya, dari sekarang! Bukan saat ujian. Karena apabila saat ujian kita baru mulai atur waktu, kemungkinan besar kita akan kehabisan waktu dengan sia-sia.
So,..
Bagaimana nilainya?? Pastinya menyenangkan, dong. :)
Tips Lainnya
- Usahakan, jangan terpaku sama satu soal. Kerjakanlah yang mudah terlebih dahulu,
silahkan skip untuk soal yang mengharuskan berpikir serius.
- Untuk soal TKP, pastikan kamu memilih jawaban yang pas, maksudnya agar kita
tidak mengulang lagi untuk mengecek. Karena waktu untuk mengecek jawaban akan
menghabiskan banyak waktu. Yakinlah dengan jawaban kita. Dan untuk menjawab
soal TKP pilihlah jawaban yang memang paling baiknya.
- Untuk soal TWK, kita memang harus banyak membaca. Ini wajib! Semakin banyak membaca segala hal yang berkaitan dengan topik kewarganegaraan, maka sangat membantu kita jika menemukan soal yang sifatnya penalaran.
- Untuk soal TIU, saya lebih dahulu menyelesaikan soal deret angka, persamaan kata, menyesuaikan gambar. Saya tidak ada trik khusus untuk yang ini. Saat ujian, saya merasa soal tersebut yang lebih mudah dikerjakan.
- Jika disekelilingmu sudah banyak yang selesai, sementara masih ada waktu tersisa, dan di sekitarmu sudah banyak bangku yang kosong, tetaplah fokus! Belum tentu mereka lebih keren dari kamu karena lebih dahulu menyelesaikan soal.
- Bagaimana jika kita memang sama sekali tidak tahu jawabannya, sementara waktu tersisa masih banyak? Dan yang paling sedihnya, yang belum dijawab juga banyak. Hmm, kalau begini, apa jawabannya? Hitung kancing baju kali, ya.. Tetap dijawab, jangan sampai ada yang kosong. Karena kalau jawaban kamu salah, tidak ada pengurangan nilai. (Makanya, belajar, Mas Bro...ckckck)
Bagaimana teman, apakah kamu melakukan hal yang sama juga saat ujian SKD tahun lalu? Atau kamu punya cerita yang berbeda? Yuk, berbagi pengalaman disini! Oya, kalau kamu merasa tulisan ini bermanfaat, silahkan di share yaa....
- Waktu mengerjakan soal tidak cukup. Tanpa disadari waktu sudah habis saat mereka masih berkutat dengan soal.
- Banyak yang mendapat nilai TKP sangat rendah. Penyebabnya bisa karena waktu yang tidak cukup tadi, berhubung soal TKP berada pada urutan paling akhir. Selain itu, pilihan jawaban pada soal TKP memiliki kesamaan sehingga sulit menentukan pilihan.
- Soal terlalu panjang.
- Soal yang keluar tidak ada di buku
- Nilai pada tiap subtest tidak seimbang. Ada yang terlalu tinggi dan ada yang terlalu rendah. Misalnya, TWK mencapai nilai 130, tetapi TIU 50, TKP 150. Walaupun total nilai 330, tetap tidak lulus.
- Membuat manajemen waktu dalam mengerjakan soal.
- Mengerjakan soal TKP terlebih dahulu.
- Lakukan teknik baca cepat dan fokus! Walaupun soalnya panjang yang penting bisa memahami intinya.
- Soal yang keluar tidak ada di buku? Saya mikirnya begini, kalau bentuk soal di copy paste, yang pas-pas banget dengan di buku, pastilah sedikit kemungkinannya akan muncul lagi. Jadi saran saya, ya tetap banyak berlatih soal saja.
- Usahakan nilai dari ketiga subtest sama tingginya agar lulus passing grade.
![]() |
Penggunaan waktu dalam menyelesaikan soal SKD CPNS 2018 |
So,..
Bagaimana nilainya?? Pastinya menyenangkan, dong. :)
- Usahakan, jangan terpaku sama satu soal. Kerjakanlah yang mudah terlebih dahulu, silahkan skip untuk soal yang mengharuskan berpikir serius.
- Untuk soal TKP, pastikan kamu memilih jawaban yang pas, maksudnya agar kita tidak mengulang lagi untuk mengecek. Karena waktu untuk mengecek jawaban akan menghabiskan banyak waktu. Yakinlah dengan jawaban kita. Dan untuk menjawab soal TKP pilihlah jawaban yang memang paling baiknya.
- Untuk soal TWK, kita memang harus banyak membaca. Ini wajib! Semakin banyak membaca segala hal yang berkaitan dengan topik kewarganegaraan, maka sangat membantu kita jika menemukan soal yang sifatnya penalaran.
- Untuk soal TIU, saya lebih dahulu menyelesaikan soal deret angka, persamaan kata, menyesuaikan gambar. Saya tidak ada trik khusus untuk yang ini. Saat ujian, saya merasa soal tersebut yang lebih mudah dikerjakan.
- Jika disekelilingmu sudah banyak yang selesai, sementara masih ada waktu tersisa, dan di sekitarmu sudah banyak bangku yang kosong, tetaplah fokus! Belum tentu mereka lebih keren dari kamu karena lebih dahulu menyelesaikan soal.
- Bagaimana jika kita memang sama sekali tidak tahu jawabannya, sementara waktu tersisa masih banyak? Dan yang paling sedihnya, yang belum dijawab juga banyak. Hmm, kalau begini, apa jawabannya? Hitung kancing baju kali, ya.. Tetap dijawab, jangan sampai ada yang kosong. Karena kalau jawaban kamu salah, tidak ada pengurangan nilai. (Makanya, belajar, Mas Bro...ckckck)
Bagaimana teman, apakah kamu melakukan hal yang sama juga saat ujian SKD tahun lalu? Atau kamu punya cerita yang berbeda? Yuk, berbagi pengalaman disini! Oya, kalau kamu merasa tulisan ini bermanfaat, silahkan di share yaa....
Btw daftar formasi apa Mbak ? kemarin saya ngga lulus hiks
BalasHapusKeep spirit ya, saya formasi bidan terampil. Semoga selanjutnya giliran kamu yaa...
Hapusinformasi yang menarik kak. terima kasih. semoga saya bisa lulus cpns tahun ini
BalasHapusAmiinn... Turut mendoakan nihhh :)
HapusWaduh saya sekian kali mencoba dan sekian kali gagal. Mantap mba dan semoga sukses
BalasHapusAmin, terimakasih. Semoga sukses juga yaa
HapusSaya gagal karena di TKP, gara-gara ganti jawabannya dimenit terakhir. Yang lainnya (twk dan tiu) melebihi ambang batas.
BalasHapusSesekali nyesali kenapa ngak PD, mungkin cerita lainnya.
wahhh...sayang sekali mba, semoga menjadi pengalaman yang baik ya, biar next udah lebih PD dengan jawaban kita :)
HapusKeren mba. Selamat ya. Oh ya ngomong-ngomong mba maksudnya soal TKP, TIU dll itu apa? Maklum aku belum pernah ikut CPNS soalnya hihihi
BalasHapusTerimakasih, Mba :) Soal TKP (Tes Karakteristik Pribadi), TWK (Tes Wawasan Kebangsaan), TIU (Tes Intelegensi Umum), ketiganya merupakan bagian dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Semoga bermanfaat yaaa
HapusTips yang sangat bermanfaat nih mbak. Teman-teman saya banyak juga yang mengaku kewalahan dalam manajemen waktu ketika mengerjakan soal soal tes CAT. Kalau zaman saya dulu tahun 2012 masih manual ujiannya.
BalasHapusBtw salam kenal sesama blogger Jambi ya mbak ^^
Wah, saya juga pernah nyoba tahun 2010, masih manual juga. Beda jauh prosesnya dengan yang sekarang. Salam kenal juga, semoga bisa meet up, ya :)
Hapuskunjungan perdana salam kenal
BalasHapus